Rabu, 30 Oktober 2013

HUKUM MENIKAH


ketika tengah dalam perjalanannya, terdengarlah perbincangan dalam rombongan sang pengelana,

Annisa: "Aisyah, boleh aku bertanya?"

Aisyah: "Bukan soal 1 + 1 kan ?" hhehe

Annisa: ..,hahaha, aku ingin tau pendapatmu saja.."

Aisyah: "soal apa ?"

Annisa: "Tulang Rusuk yg hilang ! hehehe,..

Aisyah: "dicarilah, itu bukan untuk ditanyakan,..."

Annisa: "itulah yg ingin aku tanyakan, seandainya kita sudah mencari namun tidak mendapatkan, apa itu berarti kita termasuk org yg merugi karena tidak bisa menjalankan salah satu sunnah Rosulullah.."

Aisyah: "hmm, setahu saya hukum menikah itukan tidak wajib !"

Annisa: "aku pernah mendengar bhwa menikah itu wajib, apa aku salah mendengarkan ?"

...,rupanya pengenala mendengar percakapan Annisa dan Aisyah dan mencoba ikut dalam perbincangan.


Pengelana: "whehehe, kalian berdua tidak ada yg salah,..

Annisa: "Maksud Guru ?"

Pengelana: menikah itu mengenal beberapa hukum, yakni;
1. WAJIB, yaitu apabila dia termasuk orang yg mempunyai libido yg tinggi, shingga tidak mampu menahan hawa nafsunya. karna dikhawatirkan akan mengundang zinah
2. SUNNAH, yaitu apabila dia memenuhi 2 syarat. yaitu keinginan dan perbekalan. batas perbekalan yg cukup untuk menikah setidaknya dia memiliki mahar atau mas kawin utk istrinya dan mampu menafkahinya kelak,
3. MAKRUH, yaitu apabila dia tidak memiliki 2 syarat diatas
4. KHILAFUL AULA, yaitu apabila dia hanya memiliki salah satu dari 2 syarat diatas. para ulama mutaqaddimin mengatakan hal ini bisa dikatakn makruh juga
5. HARAM, yaitu apabila dia tidak memiliki kemampuan untuk menafkahi istrinya kelak, atau mereka merupakan saudara sepersusuan,..

Annisa: "apa maksud dari saudara sepersusuan guru ?"

Pengelana: "yaitu apabila kamu dan komeng pada masa kecilnya pernah disusui oleh org yg sama maka kamu tidak diperbolehkan untuk menikah dgn komeng,.."!

Komeng: "waaaah,kenapa jadi bawa nama sya ? hahaha

Minggu, 27 Oktober 2013

Tentang Cinta

--]Annisa & Pengelana[--

  



Anisa: "apakah cinta itu perlu saling memikirkan?"

Pengelana: "hmm, cinta itu tiak perlu saling memikirkan, karena tanpa dipikirkan pun yg di cinta itu selalu ada dipikiran!"

Anisa: "lalu apakah cinta itu harus dengan mengorbankan, sekalipun nyawa?"

Pengelana: "whehehe, jika kamu disuruh mati untuk cinta, katakan saja kamu juga tidak mampu jika hidup tanpa dia!"

Anisa: "bukankah itu sama saja?"

Pengelana: "untuk ukuran manusia yg suka dengan gombalan maka akan diartikan sama. memangnya kamu suka di gombal?" whehehe,...

Anisa: "suka sih, tapi sedikit"

Pengelana: "berarti kamu menjalani cinta dengan kebohongan dong nisa!"

Anisa: "memang apa salahnya jika ada yg ingin menyenangkan hati pasangannya? yaa, walaupun dengan gombal !"

Pengelana: "berarti yg salah bukan yg gombal, tp yg merasa senang ketika digombal! dan jangan pernah salahkan cinta ketika kita dimainkan cinta!"

Anisa: "tapi jika dia melakukannya karena menginginkan aku, apa itu juga salah ?"

Pengelana: "nisa, cinta itu bukan karena menginginkan, melainkan membutuhkan ! jika dia memang membutuhkan kamu maka sudah pasti dia akan memperjuangkan kamu, tp jika dia hanya menginginkan kamu, maka dia hanya akan mencari kamu saat dia butuh!"

Anisa: "lalu apa bedanya ' tidak mampu hidup tanpa dia' dan 'tidak mau mati tanpa dia' ?"

Pengelana: "orang yg benar2 cinta pasti tidak akan menjerumuskan orang yg dicintainya pada hal yg tidak baik. masa iya sih dia suruh kamu makan batu karena cinta pun kamu mau!"

Kesedihan Menjelang 'Idul fitri

--] Komeng, Aisyah, Annisa & Pengelana [--

Aisyah: "Meng, kenapa kau terlihat sedih ?"

Annisa: "Benar meng, apa kami telah melakukan kesalahan sehingga kmu tampak tak bersuara sedari tadi ?"

Komeng: "Kalian tau yg aku rasakan, dan kalian mengerti yg aku pikirkan,..

Aisyah: "Kami bukanlah manusia berbeda yg memiliki 1 otak, dan 1 hati. jika ada salah yg telah kami lakukan, katakan pada kami agar kami mengetahuinya,..

Pengelana: "Apa kamu tengah memikirkan lebaran yg sebentar lagi akan tiba meng ? whehe,.."

Komeng: "Benar Guru, aku sedang memikirkan lebaran yg sebentar lagi akan datang,..

Annisa: "lalu kenapa kamu harus bersedih ? bukankah itu hari kemenangan yg harus dilewati dgn suka cita?"

Komeng: "Memang benar, kita bisa bersuka cita. tapi yg aku sedihkan adalah saat membayangkan nasib anak Yatim Piatu dalam menjelang hari lebaran itu, bgmna mungkin kita berbahagia bersama keluarga, kumpul bersama, makan makanan enak namun dsisi lain ada yg melewarkannya tnpa yg kita dapatkan itu.

Pengelana: "jika demikian, lakukanlah seperti yg Rosulullah SAW lakukan,yaitu membuat mereka senang juga..

Komeng: "dengan cara apa Guru?"

Pengelana: "ada sebuah kisah,

Suatu ketika, usai melaksanakan salat Ied, Rasulullah mendapat seorang anak yatim berbaju lusuh yang menangis. Padahal, anak-anak yang lain sedang berkumpul dan berbahagia.

Mendapati hal itu, Rasulullah kemudian mendekati si anak yatim itu. Rasulullah kemudian bertanya kepada si anak yatim, "Hai anak kecil, mengapa engkau menangis dan tidak berkumpul bersama teman-temanmu?"

Si anak tidak tahu bahwa pria yang menyapanya adalah Rasulullah SAW. Si anak yatim itu menjawab pertanyaan Rasulullah dengan sesengukan. "Ya tuan, ayahku sudah meninggal dan ibuku kini telah menikah lagi. Ayah tiriku sangat kejam hingga mengusirku. Sekarang aku kelaparan, tidak punya makanan, minuman, pakaian, dan tempat tinggal. Dan hari ini aku melihat teman-teman berbahagia karena mempunyai ayah. Aku teringat musibah yang mengenai ayah sehingga aku menangis," kata si anak yatim.

Rasulullah kemudian menangis mendengar perkataan anak yatim itu. Dia langsung memeluk dan mencium kepala si anak yatim.

"Hai anak kecil, maukah engkau sebut aku sebagai ayah, Aisyah sebagai ibumu, Ali sebagai pamanmu, Hasan dan Husein sebagai saudaramu, dan Fatimah sebagai saudara perempuanmu?" tanya Rasulullah.

Raut muka si anak yatim itu menjadi cerah. Dia sangat senang diangkat sebagai anak oleh Rasulullah. Kemudian, Rasulullah mengajak pulang si anak yatim itu dan memberikannya pakaian bagus, kemudian mengajaknya makan bersama.

Si nak merasa sangat gembira. Usai makan, dia langsung menemui teman-temannya untuk bermain.

Teman-temannya pun merasa heran dengan si anak yatim. "Sebelumnya engkau selalu menangis, mengapa engkau sangat gembira sekarang?' tanya teman-temannya.

Dengan ceria, si anak yatim kemudian menjawab, "Aku sebelumnya lapar, kini aku kenyang. Dulu aku adalah yatim, tapi kini aku sudah punya ayah, Rasulullah, ibuku adalah Aisyah, Ali adalah pamanku, Hasan dan Husein adalah saudaraku, dan Fatimah adalah saudara perempuanku."

Tetapi, kegembiraan si anak yatim tidak berlangsung lama. Ini karena Rasulullah kemudian meninggal.

"Kini aku tak punya keluarga lagi. Ayahku, Rasulullah telah meninggal," kata si anak yatim.

Hal itu terdengar oleh Abu Bakar As Shiddiq. Dia langsung menampung anak yatim itu di rumahnya.

Komeng: "Akhirnya aku tau apa yg harus aku lakukan skrg, yg penting kita harus berbagi kesenangan itu pada mrka juga,..

Pengelana: "jika kamu sudah paham, lebih baik skrg kita melaksanakan shalat tarawih,.. semoga kita bisa smpai pada hari yg fitri dan bisa berjumpa lg pada ramadhan yg akan datang

Aisyah, Annisa dan Komeng: "Amiiin Yaa Rabbal'alamin

Cinta Dan Kehidupan "sang pengelana"

---- BELAJAR DARI ALAM ----

Kala tiba waktu shalat ashar, para rombongan pengelana sejenak menghentikan perjalanannya untuk menjalankan shalat berjama'ah.
masing-masing mulai mempersiapkan diri lalu kemudian terdengarlah suara adzan yg dikumandangkan oleh Komeng,
"Allahuakbar Allahuakbar !",...
setelah selesai adzan dilanjutkan dgn iqomat lalu sang pengelana berdiri di depan untuk mengimami para rombongan.

Mereka pun mengerjakan shalat dan dilanjutkan dengan dzikir, komeng mengambil langkah terlebih dahulu untuk pergi mancari persediaan air minum. dilanjutkan dengan annisa yg ingin mempersiapkan perbekalan lain yg akan mereka bawa dalam perjalanan nanti,..
Tinggallah sang pengelana yg masih tampak berdzikir, samar-samar dia mendengar suara orang yg tengah mengeluh dalam do'anya,..

Aisyah: "Wahai Engkau yg Maha menciptakan dan mematikan, Wahai Engkau yg Maha mengadakan dan meniadakan, Wahai Engkau yg Maha memberi dan mengambil,..
HambaMu ini datang dengan ribuan cerita dan ratusan derita,..
HambaMu ini menghadapMu karna hamba yakin Engkau selalu ada dgn milyaran bentuk pertolongan atau bahkan lebih banyak dari luasnya pikiran ini menjangkau,..
Hamba yakin Engkau mengetahui yg aku ketahui, namun hamba ini hanya Makhluk yg lemah dab sangat terbatas atas segala hal.
Hamba ingin bercerita bahwa hamba kini tengah menjalani hidup hamba, nafas yg berhembus ini tengah menari di atas penderitaannya, langkah kaki pun seakan tak menentu. hamba merasa seakan nafas hamba ini sudak tidak memiliki alasan untuk tetap berhembus, raga hamba ini sepertinya sudah tidak ada ruang di bumi ini untuknya,...
jika amalanku saat ini sudah cukup untuk membawaku kepada syurgaMu, alangkah baiknya jika Engkau panggil hambamu ini..
namun jika dosaku masih lebih banyak ketimbang amalanku, maka ampunilah aku lalu biarlah izrail mencabut nyawaku,..
hamba hanya ingin selalu berada dalam jalanMu,...
Amiiin Yaa Rabbal'alamin

Setelah berdoa, Aisyah pun mulai berdiri untuk pergi membantu Annisa mempersiapkan perbekalan. belum sempat kakinya melangkah, terdengarlah suara yg tak lain datangnya dari sang pengelana;

Pengelana: "Seekor burung yg selalu terbang terlihat sangat indah oleh mata manusia, seakan akan hidup mereka sempurna. tapi siapa yg tau kalau burung itu sendiri pernah mengeluh tentang takdirnya, Dan hebatnya lagi burung itu tidak pernah meminta untuk mati, bahkan burung itu selalu menghidar jika ada yg mencoba melukainya,
hmm,.. kamu tidak lebih baik dari burung itu Aisyah whehehe

Aisyah: "Maaf Guru, apa aku berdoa terlalu keras ?

Pengelana: "Seandainya semut dan binatang lain yg ada di dekatmu bisa memahami ucapanmu, mungkin mereka akan menertawakanmu,...

Aisyah: "apakah ada yg salah dalam Do'aku guru ? lagi pula binatang itu tidak memiliki akal, sudah pasti mereka tidak sepeka manusia dalam menghadapi ujian

Pengelana: "whehehe,... justru karena kamu memiliki akal itulah yg menjadi jawabannya, tidak ada yg salah dalam do'amu, hanya saja kamu berdoa seakan kamu menolak pemberian Tuhan,
apa kamu pikir orang-orang sebelum kamu tidak berada pada ujian yg berat ? Qur'an telah menjelaskannya, harusnya kamu menyikapi sebuah ujian itu untuk lebih mendekatkan diri pada Allah swt,..

Aisyah: "Tapi aku merasa tidak ada lagi harapan untukku, semua cobaan ini terasa sangat sulit aku lewati guru,..

Pengelana: "whehehe,... *belum sempat sang pengelana menjawab, datanglah komeng sambil berkata;

Komeng: "Guru, ketika aku mencari air tadi, aku mendapati beberapa ekorsemut yg tengah keluar dari bebatuan, aku heran kenapa semut itu bisa membuat lubang pada batu yg sangat kokoh itu,

Pengelana: "Whehehe,... naaah Aisyah, apa kamu mendengar cerita komeng tadi ?"

Aisyah: "iya Guru, ada apa dengan cerita itu guru ?"

Pengelana: "itulah jawaban atas keluhanmu, semut saja mampu melubangi kokohnya batu, masa kamu tidak bisa menghadapi masalahmu, ketahuilah, dibalik usaha si semut itu, kelak ketika dia berhasil melewatinya maka dia akan mendapati apa yg dia inginkan,...

Komeng: 'tapi guru, semut itu lagi banyakan !"

Pengelana: "hmmm, mungkin mereka lg gerak jalan meng,...

"WHEHEHEHEHEHE *semuanya pun tertawa*